Padang, Kamis (15/08/2024) – Seluruh dosen muda yang berkualifikasi S2 dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Negeri Padang (UNP) mengikuti kegiatan tes TOEFL untuk memetakan potensi mereka dalam melanjutkan studi S3, baik di dalam maupun luar negeri. Kegiatan yang berlangsung pada tanggal 15 Agustus 2024 ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang kemampuan bahasa Inggris para dosen muda, yang merupakan salah satu syarat penting untuk melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi.

Prof. Perengki Susanto, SE, M.Sc, Ph.D, Dekan FEB UNP, menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat penting untuk meningkatkan kualitas dosen serta institusi pendidikan secara keseluruhan. “Tes TOEFL ini bukan hanya sekadar tes, tetapi merupakan langkah awal bagi dosen-dosen muda untuk mengukur kemampuan mereka dan mempersiapkan diri lebih baik dalam mencapai cita-cita akademisnya,” ujarnya.

Dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan dan reputasi institusi, pentingnya dosen bergelar S3 semakin ditekankan di lingkungan akademik. Dosen dengan kualifikasi S3 dinilai memiliki peran penting dalam mengembangkan perguruan tinggi, terutama dalam hal pengajaran, penelitian, dan reputasi institusi. Dosen yang telah menyelesaikan studi S3 memiliki wawasan dan pengetahuan yang lebih mendalam dalam bidangnya. Mereka mampu memberikan pengajaran yang lebih berkualitas, karena pemahaman yang lebih komprehensif tentang materi ajar. “Peningkatan kualitas pengajaran ini tentu berkontribusi langsung pada peningkatan kualitas pembelajaran di perguruan tinggi,” ujar Prof. Perengki Susanto, SE, M.Sc, Ph.D, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Negeri Padang (UNP). Selain itu, dosen S3 juga membawa dampak positif terhadap kapasitas penelitian di perguruan tinggi. Dengan keterampilan penelitian yang lebih baik, mereka dapat mendorong terciptanya inovasi dan penemuan baru yang signifikan. Hal ini tidak hanya meningkatkan kualitas publikasi ilmiah, tetapi juga kuantitasnya. “Inovasi dan penelitian yang dihasilkan oleh dosen S3 dapat memberikan kontribusi besar terhadap kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi,” tambah Prof. Perengki.

Kehadiran dosen dengan gelar S3 juga berdampak pada peningkatan reputasi institusi pendidikan. Reputasi yang baik akan menarik lebih banyak mahasiswa berkualitas, serta membuka peluang kerjasama dengan institusi lain, baik di tingkat nasional maupun internasional. “Perguruan tinggi dengan banyak dosen bergelar S3 biasanya lebih dihormati dan diakui di dunia akademik,” jelasnya. Bagi dosen itu sendiri, meraih gelar S3 adalah langkah penting dalam pengembangan karir akademik. Kegiatan ini membuka peluang untuk menduduki posisi akademik yang lebih tinggi, serta kesempatan terlibat dalam proyek-proyek penelitian besar. “Dengan gelar S3, dosen memiliki peluang yang lebih besar untuk berkontribusi lebih dalam dunia akademik,” ungkap Prof. Perengki.

Selain kualifikasi akademik, kemampuan bahasa Inggris juga menjadi salah satu kompetensi yang sangat penting bagi dosen. Menurut Prof. Perengki Susanto, SE, M.Sc, Ph.D, kemampuan bahasa Inggris yang baik sangat dibutuhkan di era globalisasi ini. “Bahasa Inggris adalah bahasa pengantar utama dalam publikasi ilmiah internasional dan juga dalam berbagai forum akademik,” katanya. Kemampuan bahasa Inggris memungkinkan dosen untuk mengakses literatur ilmiah dan referensi terbaru yang sebagian besar tersedia dalam bahasa Inggris. Ini sangat penting untuk memperkaya wawasan dan mendukung kegiatan penelitian mereka. Selain itu, bahasa Inggris juga mempermudah dosen untuk menjalin kerjasama dengan peneliti dan akademisi dari luar negeri, membuka peluang untuk proyek penelitian bersama dan pertukaran ilmu pengetahuan.

Publikasi di jurnal internasional yang bereputasi juga memerlukan kemampuan bahasa Inggris yang baik. Untuk meningkatkan reputasi akademik, dosen perlu mempublikasikan hasil penelitiannya di jurnal-jurnal tersebut. “Menulis dan menyusun makalah ilmiah yang berkualitas memerlukan penguasaan bahasa Inggris yang baik,” jelas Prof. Perengki. Kemampuan bahasa Inggris yang baik juga membuka peluang karir yang lebih luas bagi dosen. Mereka memiliki kesempatan lebih besar untuk mendapatkan beasiswa dan melanjutkan studi di luar negeri, yang tentunya akan berdampak positif bagi pengembangan karir mereka di masa depan.

Dengan berbagai alasan tersebut, penting bagi dosen di perguruan tinggi untuk terus mengembangkan diri, baik dari segi kualifikasi akademik maupun kemampuan bahasa Inggris. Hal ini tidak hanya akan menguntungkan dosen itu sendiri, tetapi juga memberikan kontribusi yang signifikan bagi kemajuan perguruan tinggi dan masyarakat luas. Kegiatan tes TOEFL ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang jelas tentang kemampuan bahasa Inggris dosen-dosen muda FEB UNP. Berdasarkan hasil tersebut, mereka dapat merencanakan langkah-langkah selanjutnya untuk meningkatkan kemampuan bahasa Inggris dan mempersiapkan diri untuk studi S3. “Dengan kemampuan bahasa Inggris yang baik dan persiapan yang matang, kami berharap dosen-dosen muda FEB UNP dapat melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi dan membawa manfaat besar bagi diri mereka sendiri, perguruan tinggi, serta masyarakat luas,” tutup Prof. Perengki Susanto, SE, M.Sc, Ph.D.

Scroll to Top